BANNER-KOMINFO-KUKAR-FIX
SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SAMARINDA
dprd

GMNI Gelar Konsolidasi Nasional dan Ziarah di Blitar: Saatnya Satukan Barisan, Tinggalkan Dualisme

Foto : Konsolidasi Nasional GMNI Se- Indonesia Sekaligus Acara Haul Akbar Bung Karno Di Blitar/Its/Lensakata.co  

Lensakata.co, BLITAR – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar agenda Konsolidasi Nasional dan Ziarah Kebangsaan di Blitar, Jawa Timur, pada 21–22 Juni 2025. Acara dua hari yang dipusatkan di Museum PETA dan Makam Bung Karno itu dihadiri ratusan kader dari berbagai Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) se-Indonesia.

Tak sekadar agenda seremonial, konsolidasi ini menjadi ruang temu yang diwarnai semangat pencarian solusi atas masalah internal yang belakangan membelit GMNI: dualisme kepemimpinan pusat.

“Inisiatif ini muncul dari kegelisahan bersama. Kita semua ingin organisasi ini kembali satu suara, satu komando,” kata Ketua DPD GMNI Jawa Timur, Hendra Prayogi, saat di konfirmasi melalui sambungan seluler, Minggu (22/6/2025).

Menurut Hendra, forum ini menjadi tonggak baru yang ditandai dengan terbentuknya Forum Nasional Komunikasi Persatuan. Forum tersebut diisi oleh perwakilan DPD dan DPC dari berbagai daerah.

“Forum ini akan jadi jembatan komunikasi antarstruktur. Kita dorong lahirnya Kongres Persatuan agar GMNI kembali punya arah yang jelas dan satu garis perjuangan,” ujar Hendra.

Ia menegaskan, forum ini bukan tandingan siapa pun, melainkan ruang kolektif untuk menyelesaikan konflik internal secara ideologis dan terhormat.

“Ini soal tanggung jawab moral dan marwah organisasi. Jangan sampai kader malah kehilangan arah karena terlalu sibuk berseteru,” tambahnya.

Salah satu momentum penting dalam kegiatan ini adalah ziarah ke Makam Bung Karno. Di tempat peristirahatan terakhir sang proklamator, para kader menggelar doa bersama dan refleksi ideologis.

“Ziarah ini bukan simbolik semata. Kita ingin merawat ingatan, bahwa perjuangan GMNI itu berpijak pada ajaran Bung Karno: keberpihakan pada rakyat, progresif, dan ideologis,” ucap salah satu peserta dari DPC GMNI yang hadir.

Di akhir agenda, seluruh peserta menyepakati seruan bersama: membangun solidaritas lintas wilayah, memperkuat komunikasi nasional, dan kembali memegang teguh semangat kebangsaan.

“Kita lelah terpecah. Sekarang waktunya bangkit dan menata ulang arah perjuangan,” tutup Hendra.

(Redaksi)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *