Lensakata.co, SAMARINDA – Central Monitoring Rakyat (C-MORA) menyoroti keras penggunaan dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Timur tahun 2024 yang dinilai bermasalah.
Koordinator C-MORA, Adam Wijaya alias Adam Dipa, membeberkan temuan mencolok berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK Kaltim tahun 2025. Dalam laporan itu, disebutkan terdapat selisih sekitar Rp8,5 miliar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara administratif.
“Kami menemukan penggunaan dana hibah yang tidak didukung bukti SPJ, kwitansi, maupun dokumentasi. Itemnya beragam, mulai konsumsi dan akomodasi pelatda sampai perjalanan dinas,” ungkap Adam, Selasa (5/8/2025).
Adam menegaskan, nilai selisih yang begitu besar harus menjadi alarm bagi semua pihak. Sebab, setiap rupiah uang negara wajib dipertanggungjawabkan secara transparan.
“Kalau sampai miliaran rupiah tidak jelas, ini bukan sekadar kelalaian administratif. Potensi penyalahgunaan anggaran sangat terbuka,” tegasnya.
C-MORA juga berencana melayangkan surat resmi kepada Gubernur Kaltim agar anggaran KONI tahun ini ditunda pencairannya sampai ada penataan sistem pengelolaan yang tertib dan transparan.
Tak hanya itu, Adam memastikan pihaknya sedang menyiapkan laporan resmi ke aparat penegak hukum.
“Kami mendesak Kejati Kaltim dan Polda Kaltim segera turun tangan. Dugaan penyimpangan ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut,” tutupnya.
(Redaksi)
