Lensakata.co, JAKARTA – Pohon aren yang tumbuh subur di hampir beberapa wilayah ndonesia ternyata memiliki potensi sebagai sumber “harta karun” baru yang bisa menggantikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin. “Harta karun” yang dimaksud tersebut adalah aren.
“Harta karun” (Aren) baru-baru ini pun kini yang tengah diincar oleh Pertamina New and Renewable Energy (PNRE).
John Anis, CEO Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) mengatakan bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan potensi pemanfaatan aren sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Terlebih, potensi aren untuk bioetanol di Indonesia cukup besar.
Menurutnya berdasarkan data dari Kementerian Kehutanan, Indonesia memiliki potensi lahan seluas dua juta hektare di berbagai wilayah dan cocok untuk ditanami tanaman aren.
“Bersadarkan data statistik yang dimilikinya ada yang menarik yaitu, per hektar, per tahunnya, bioetanol yang dihasilkan oleh aren ini, bisa mencapai sekitar 4 sampai 5 kali lebih besar dari yang lainnya baik dari gula, dari jagung,” kata John dilansir dari CNBC Indonesia.
Ia menyampaikan bahwa berdasarkan perhitungan dari Kementerian Kehutanan, 1 juta hektare lahan aren mampu memproduksi 24 juta kilo liter bioetanol per tahun. Dari angka tersebut cukup signifikan untuk menggantikan setengah dari kebutuhan BBM nasional.
“Jadi kalau punya 1 juta hektar, 24 juta kl. Padahal kebutuhan kita sekitar 40 juta kl. Jadi setengahnya udah, ya setengahnya, kalau itu masif, udah gak import lagi tuh. Jadi udah tertutup lah,” jelasnya.
Untuk mengembangkan aren sebagai bahan baku bioetanol, PNRE akan mengembangkan proyek percontohan di wilayah Jawa Barat. Misalnya di Tasikmalaya atau Garut.
“Jadi ide-nya nanti adalah bekerja sama dengan petani. Jadi aku bilang juga, salah satu keuntungan nabati ini adalah mengangkat petani dari SDM juga pasti sama. Kita bekerja sama, mereka juga, ya mudah-mudah harapannya juga bisa kembali ke desanya tidak hanya ke kota ya, kembali ke desanya, mendapatkan penghasilan yang baik,” tutupnya.
(Redaksi)
![]()













